Uji Puntir (Shear Strength)

Uji puntir dilakukan untuk mengetahui sifat geseran pada material. Uji puntir biasanya diperlukan untuk komponen yang beban utamanya adalah beban puntir. 

Bentuk spesimen uji puntir ini tidak jauh berbeda dengan bentuk spesimen uji tarik. Gambar 1 menunjukkan contoh hasil akhir uji puntir.

Sifat-sifat mekanik dapat ditentukan dengan uji tarik adalah sebagai berikut :

·      Modulus kekakuan geser (Modulus of Rigidity)

Persamaan tegangan-regangan untuk puntiran murni didefinisikan sebagai berikut:



Dimana τ adalah tegangan geser, r adalah radius spesimen, lo adalah panjang ukur, θ adalah puntiran sudut dalam radian, dan G adalah modulus kekakuan geser. Hubungan G dengan modulus Young dan rasio Poisson’s dinyatakan sebagai berikut :


Rasio Poisson’s (v) adalah perbandingan antara regangan arah lateral dengan regangan longitudinal.

Tabel1. Rasio Poisson untuk beberapa material logam



·      Kekuatan geser ultimat (Ultimate shear strength)

Tegangan ketika spesimen uji putus disebut kekuatan geser ultimat atau modulus
of rupture (Sus).
Sus = Tr/J

Dimana T adalah torsi yang diperlukan untuk memutuskan spesimen, r adalah radius spesimen, dan J adalah inersia polar penampang spesimen. Bila data kekuatan geser ultimat tidak ada, dapat digunakan pendekatan sebagai berikut:


Baja                            Sus   0,80Sut
Logam ulet lainnya     Sus   0,75Sut
Adapun hubungan kekuatan luluh geser dengan kekuatan luluh tarik adalah sebagai berikut:
Ssy   0,58Sy


 Sumber :Buku Ajar Dasar Perancangan Elemen Mesin ( by ; Dhimas Satria. M.Eng)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Toleransi Geometri (Geometric Tolerance)

Tiga Aplikasi Boros Data Internet

Panas Jenis dan Berat Jenis Udara