Panas Jenis dan Berat Jenis Udara
- Berat Jenis Udara
Berat jenis gas (termasuk udara) dapat bervariasi
tergantung pada tekanan dan temperaturnya. Karena itu untuk menyatakan berat jenis suatu gas
harus disebutkan pula tekanan dan
temperaturnya. Berdasarkan kutipan yang penulis ambil bahwa dalam prakteknya ada
dua macam kondisi seperti dibawah ini.
1.
Kondisi standar
industri
Udara dengan kondisi ini
mempunyai keadaan sebagai berikut:
Temperatur : 20⁰C (293⁰K)
Tekanan mutlak : 760 mmHg
(0,1013MPa)
Kelembaban Relative: 65%
Berat Jenis: 1,204 kgf/m3
(11,807 N/m3)
Kondisi industri ini sering dipakai untuk menyatakan
kondisi isap pada kompresor.
2.
Kondisi normal teoritis
Udara dengan kondisi ini
mempunyai keadaan sebagai berikut:
Temperatur: 0⁰C (273⁰K)
Tekanan Mutlak: 760 mmHg (0,1013
MPa)
Berat Jenis: 1,293 kgf/m3
(12,68 N/m3)
- Panas Jenis Udara
Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan
temperature 1 kg suatu zat sebesar 10C disebut panas jenis. Adapun jumlah panas yang diperlukan untuk
menaikkan suatu benda atau zat secara menyeluruh sebesar 10C disebut
kapasitas termal benda atau zat tersebut.
Satuan jumlah panas yang dipakai adalah kilo calori
(disingkat kcal), dimana 1 kilo calori sama dengan jumlah panas yang diperlukan
untuk menaikkan temperature 1 kg air sebesar 10C, maka satuan panas
jenis menjadi kcal/kg0C) dalam system SI, sebagai satuan panas
dipakai kilo joule (disingkat kJ) dimana 1 kJ = 0,2389 kcal atau 1 kcal = 4,186
kJ.
Panas
jenis tergantung pada macam bahan seperti
diuraikan dibawah ini :
Panas jenis suatu gas juga didefinisikan sebagai
jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gram gas tersebut sebesar 10C,
seperti pada zat-zat yang lain.Namun untuk gas ada dua macam panas jenis , yaitu: panas jenis pada tekanan
tetap dan panas jenis pada volume tetap.
a)
Panas jenis pada tekanan
tetap.
Jika suatu gas dipanaskan atau didinginkan pada tekanan tetap, maka
volumenya akan membesar atau mengecil
lebih banyak dari pada zat cair atau zat padat. 1 kg gas yang
ditempatkan dalam silinder dengan torak yang dapat bergerak tanpa gesekan. Jika
silinder dipanaskan maka gas akan
mengembang mendorong torak ke atas
sehingga tekanan di dalam silinder tidak berubah. Dalam hal demikian jumlah panas yang diperlukan
untuk menaikkan temperatur 1 kg gas tersebut sebesar 10C disebut
panas jenis pada tekanan tetap. Panas jenis ini biasanya diberi lambang Cp,
dimana untuk udara Cp = 0,24 kcal/(kg⁰C) =
1,005 kJ/(kg⁰C)
b)
Panas jenis pada volume tetap
Jika 1 kg gas ditempatkan di dalam sebuah bejana tertutup lalu dipanaskan tanpa dapat berkembang maka tekanan dan temperaturnya akan naik. Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 kg gas ini sebesar 1⁰C dalam keadaan demikian disebut panas jenis pada volume tetap. Panas jenis ini biasaanya diberi lambang Cv, dimana untuk udara Cv = 0,17 kcal/ (kg⁰C) = 0,712 kJ/kg⁰C
Jika 1 kg gas ditempatkan di dalam sebuah bejana tertutup lalu dipanaskan tanpa dapat berkembang maka tekanan dan temperaturnya akan naik. Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 kg gas ini sebesar 1⁰C dalam keadaan demikian disebut panas jenis pada volume tetap. Panas jenis ini biasaanya diberi lambang Cv, dimana untuk udara Cv = 0,17 kcal/ (kg⁰C) = 0,712 kJ/kg⁰C
c)
Rasio panas jenis
Jika kedua
panas jenis tersebut diatas diperbandingkan terlihat bahwa panas jenis pada
tekanan tetap harganya lebih besar daripada panas jenis volume tetap. Hal ini
terjadi karena, selain dipakai untuk menaikkan temperatur , sebagian panas yang
diberikan dalam pemanasan pada tekanan tetap dipakai juga untuk melakukan kerja
pada waktu gas mengembang.
Perbandingan
antara panas jenis pada tekanan tetap dan panas jenis pada volume tetap. Biasa
disebut rasio panas jenis yang diberi lambing k. jadi k = Cp/Cv,
dimana untuk udara kering k=1,401. Rasio ini mempunyai peranan penting dalam
perhitungan kompresi gas.
Rumus
|
Nama Gas
|
Jumlah
|
Panas Jenis pada
|
Panas Jenis pada
|
Perbandingan Panas
|
Molekul
|
Atom
|
Tekanan tetap
|
Volume Tetap
|
Jenis
|
|
Ar
|
Argon
|
1
|
0,1233
|
0,0746
|
1,667
|
He
|
Helium
|
1
|
1,2425
|
0,746
|
1,666
|
-
|
Udara
|
2
|
0,24
|
0,17
|
1,401
|
H2
|
Hidrogen
|
2
|
3,402
|
2,402
|
1,408
|
N2
|
Nitrogen
|
2
|
0,2350
|
0,175
|
1,41
|
O2
|
Oksigen
|
2
|
0,2419
|
0,173
|
1,40
|
H2O
|
Uap air
|
3
|
0,4765
|
0,340
|
1,305
|
CO2
|
Karbon dioksida
|
3
|
0,211
|
0,163
|
1,30
|
C2H2
|
Asetilen
|
4
|
0,402
|
0,323
|
1,24
|
C2H5OH
|
Alkohol
|
9
|
0,435
|
0,400
|
1,13
|
Tabel 2.2 Nilai k, Cp,
dan Cv untuk macam gas (7)
(Sumber : 1. Sularso. Pompa dan
Kompresor., Pradnya Paramitha, 1994.
2. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan),
Jakarta : Penebit Erlangga)
Komentar
Posting Komentar