Faktor Keamanan Dalam Perancangan Elemen Mesin
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNEydLZ4MK6Ykqj2vwlBMnTd4sXSs2uVk2HTM5qga6E1hm74T04idVovN7uNVbFKHbfdHn-vt4UBqnCszVsCuHEzcC88Thn0Hbz8Ve74di1_yQCIBQ7tDOxehaIrY13yxGbTScYU4MEe4-/s320/Faktor+Keamanan+dalam+perancangan.png)
Faktor Keamanan pada awalnya didefinisikan sebagai suatu bilangan pembagi kekuatan ultimate material untuk menentukan “tegangan kerja” atau “tegangan design”. Perhitungan tegangan design ini pada jaman dulu belum mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti impak, fatigue, stress konsentrasi, dan lain-lain, sehingga faktor keamanan nilainya cukup besar yaitu sampai 20-30 . Seiring dengan kemajuan teknologi, factor keamanan dalam design harus mempertimbangkan hampir semua faktor yang mungkin meningkatkan terjadinya kegagalan. Dalam dunia modern faktor keamanan umumnya antara 1.2 – 3. Dalam “modern engineering practice” faktor keamanan dihitung terhadap “ significant strength of material ”, jadi tidak harus terhadap ultimate atau tensile strength . Sebagai contoh, jika kegagalan melibatkan “yield” maka significant strength adalah yield strength of material; jika kegagalan melibatkan fatigue maka faktor keamanan adalah berdasarkan fatigue; dan seterusnya. Dengan demikian fakt