KURVA PROSES PENGERINGAN



Karakteristik proses pengeringan suatu bahan bergantung pada waktu yang
diperlukan
, sehingga kurva kandungan air bahan terhadap waktu yang diperlukan
untuk mengeluarkan air dari bahan tersebut dapat digambarkan seperti dalam
gambar dibawah, yang dinamakan kurva pengeringan. Pada proses pengeringan berlaku dua proses, yaitu pada permulaan proses air dipermukaan bahan akan diuapkan,seperti yang digambarkan pada kurva pengeringan yang berkemiringan rendah,kemudian barulah berlaku proses pemindahan air dari bahagian dalam bahan kepermukaaannya. Semakin lama semakin sedikit air yang diuapkan. Proses ini berlangsung sampai air yang terikat saja yang tinggal di dalam bahan tersebut, seperti digambarkan oleh kurva asimptot di sebelah kanan grafik.


Kurva penting lainnya yang dapat menjelaskan mekanisme pengeringan dengan
lebih baik adalah kurva kadar pengeringan, seperti ditunjukkan pada gambar 2, yang
menggambarkan kadar perubahan kandungan air bahan terhadap kandungan air
bahan mula-mula.


Untuk semua bahan, seperti yang disebutkan di atas, tahap awal pengeringan
merupakan tahap kadar pengeringan konstan. Pada keadaan ini air pada permukaan
bahan diuapkan pada kadar yang ditentukan oleh kualitas udara yang ditempatinya
yaitu suhu, kelembaban relatif, tekanan, dan kadar aliran udara seperti yang telah
dibicarakan sebelumnya, oleh sebab itu kadar pengeringan tetap. Tahap berikutnya
pemindahan air dari bahan ke permukaan luar, air dipermukaan bahan diuapkan dan
air yang dikandung bahan dialirkan keluar melalui proses resapan. Semakin jauh air
dipindahkan dari permukaan bahan, kadar resapan semakin berkurang sehingga
mengakibatkan kadar pengeringan berkurang
.
Gambar 2 menunjukkan kadar pengeringan bahan bukan higroskopik
berkurang pada peringkat kedua pengeringan dan seterusnya sehingga semua air
yang dikandungnya habis keluar. Untuk bahan higroskopik pula, pada awal
pengeringan mempunyai bentuk yang sama dengan bahan bukan higroskopik jika
kualiti udara sama. Kadar pengurangannya juga akan sama sampai semua air yang
tak terikat menguap. Setelah itu kadar pengeringan akan berkurang lagi apabila air
yang terikat menguap, sampai tahap air tidak dapat lagi dikeluarkan dari bahan
tersebut. Pada tahap ini terjadi kesetimbangan antara uap air yang dikandung oleh
bahan dengan medium udara. Pada gambar 2 keadaan ini ditunjukkan dengan kadar
pengeringannya menjadi nol. Untuk bahan higroskopik, kadar pengeringan pada
tahap ketiga ini harus dikurangi, hal ini penting agar permukaan bahan tidak pecah
atau retak akibat resapan air ke permukaan yang terlalu perlahan. Dimana
permukaan bahan kering sedangkan air masih ada di dalam bahan. Seandainya hal
ini terjadi dalam proses pengeringan hasil pertanian, maka mutu bahan yang
dihasilkan akan merosot.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Toleransi Geometri (Geometric Tolerance)

Tiga Aplikasi Boros Data Internet

Panas Jenis dan Berat Jenis Udara